KARENA MU
Oleh : Suci Yunita KRIP
Semester tiga C Eksekutif
Diri ini terus menulis, itu disebabkan oleh kedua matamu yang setia membacanya, sungguh dari hati yang paling dalam, terimakasih.
Entah apa yang dinamakan perasaan terhadap cinta, namun yang sering dirasa oleh hati selalu sakit, iya selalu sakit karena mungkin diri ini tak pernah menghiraukan cinta yang sesungguhnya selalu hadir setiap hari, cinta yang selalu datang dengan tulus yang diberikan segenap hati oleh orang sekitar.
Tanpa disadari diri ini selalu menghiraukan cinta yang ada, karena selalu memikirkan cinta yang belum tentu dimilikinya.
Duhai hati, mengapa selalu terjatuh dalam kiasan cinta, tidak kah kau pikirkan dengan jernih bahwa kau harus berjalan untuk membangun cinta.
Duhai hati, mengapa engkau sakit ?
Sebab, Diri ini tak berani menatapmu, hanya memejam lalu menemukanmu dalam diam.
Untuk sekarang diri ini tak berani menyapamu, hanya membisu lantas mengingatmu dalam rindu.
Sungguh aku tak berani mengakui, hanya bersembunyi masih mencintaimu dalam sunyi.
Kemanakah arus perasaan ini harus ku alirkan, sedang lautan pun sudah tak sanggup lagi menampungnya ?
Dimanakah cinta ini mesti kuletakan, sedang bumi pun sudah tak muat lagi mewadahinya ?
Barang kali diri ini hanya perlu mengalirkan perasaan ini dalam doa dan hanya perlu meletakan perasaan ini di atas sajadah, karena sederas apapun, seberat apapun, mudah bagi Tuhan untuk menggenggamnya.
Terimakasih cinta sudah hadir, karena mu aku bisa menulis.
25.09.2019
Kominfo BEM STAI HAS
Komentar