Warna Warni Organisasi BEM STAIHAS_Rokhmat
Warna Warni Organisasi BEM STAIHAS
Oleh : Rokhmat
Mentri Kominfo
BEM Staihas Cikarang
Pasca pemilihan umum BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), HMP ( Himpunan Mahasiswa Prodi ) STAIHAS pada tanggal 25.April.2019. Pasangan Ahmad Ardiansyah dan Ginanjar dari BEM dan Muhammad Habib Husein dari HMP terpilih sebagai ketua masa periode 2019-2020, masuk pada pertengahan bulan ramadhan masing-masing mengadakan bukber dan sarasehan berikut menyambung silaturahim antar mahasiswa dari berbagai semester guna penyusunan formatur kepengurusan masing-masing organisasi dan searing obrolan berbagai program untuk memajukan dan menghidupkan kegiatan di kampus STAIHAS.
Hari libur panjang pasca ujian serentak semester genap, para mahasiswa yang masuk jajaran pengurus organisasi baik BEM atau HMP mengisi masa liburan di sibukan hari-harinya dengan berbagai pertemuan, dari berbagai pertemuan membahas terkait program kerja dari masing-masing divisi dan evaluasi ( perbaikan-perbaikan ) di berbagai program.
Pasca bulan idul fitri ahir syawal masih suasana liburan aktifitas kampus kembali dari organisasi BEM STAIHAS mengadakan halal bi halal internal pengurus bil husus BEM di mushola STAIHAS guna membahas prepare pembentukan kepanitiaan OSPEK tahun 2019-2020. Pada pertengahan bulan juli pengurus BEM di undang oleh pengelola kampus dari bidang PMB yang di ketuai oleh Pak Nasri dan Bidang Litbang Bunda Hanan untuk mengadakan pertemuan rapat bersama dalam rangka membahas program kerja persiapan kegiatan tahunan dari kampus STAIHAS yaitu membahas persiapan kegiatan PMB ( OSPEK ).
Program perdana pasca terpilihnya ketua BEM dan HMP, pertemuan tersebut sebelumnya sudah di adakan antara BEM dan HMP dalam pemilihan ketua pelaksanaan OSPEK tahun 2019-2020 dengan di ketuai oleh Muhammad Habib Husein dan wakilnya Ahmad Sholahudin.
Dalam pertemuan kali ini dengan pihak pengelola PMB dan Litbang berpesan agar lebih di titik beratkan terkait pemantapan dan pemunculan tema ospek tahun ini harapan dari Bunda Hanan terkait tema agar di sesuaikan dengan prodi kampus yang berhubungan pendidikan Agama islam. Dalam pertemuan perdana rapat di buka oleh ketua BEM Kak Ahmad Ardiansyah di lanjutkan oleh ketuplak Ospek Muhammad Habib Husein dengan gaya santai dan humorisnya namun serius.
Obrolan antara panpel ospek dengan pihak pengelola persiapan konsep obrolan belum ada persiapan mateng walhasil obrolan masih agak kurang maksimal , namun alhamdulillah hadir senior kita dari mantan ketuplak tahun lalu yang masih menjabat ketua komisariat PMII STAIHAS yaitu Kak Juanda Basyari beliau seorang pengusaha muda Direktur Utama perusahaan persero tanpa batas PT. Juan Tea, beliau memaparkan beberapa hal terkait kekurangan dan kendala acara ospek tahun lalu, ini menjadi suguhan hangat mengingat jarang-jarang mantan ketua dalam menjalankan proker menyampaikan terkait kendala dan kekurangan yang harus di evaluasi, mungkin lebih sering cenderung menyampaikan terkait begitu hebat dan berhasilnya kinerjanya saat itu, muantap Kak Juanda your is the best.
Dan berikutnya di sambut opsi dan saran dari temen-temen peserta meeting lainnya terkait acara kedepan agar lebih maksimal dan lebih tertib, nyambung dari salah satu personil pemain baru menyampaikan dengan begitu semangatnya menyampaikan kritisi serta opsinya agar menyiapkan konsep jobdescnya sesuai divisi masing-masing yang menyampaikan supaya lebih systemastis berikut jadwal rapat di scedulkan, lanjut perwakilan divisi lain menyampaikan terkait kehadiran personil panpel agar di tertibkan dengan harapan yang masuk struktur panpel agar lebih respek dan disiplin waktu mengingatnya pentingnya sebuah komunikasi dan informasi dengan masing-masing divisi saling keterkaitan, walhasil muncul ide dengan kesepakatan yang tidak hadir kena sanksi denda Rp. 20.000.
Terkait sanksi bagi yang tidak hadir memang awal menjadi kontroversi terlebih bagi personil yang tidak hadir mengingat terbentur mempunyai kepentingan tugas lainnya.
Dalam sebuah organisasi memang kehadiran momen rapat cenderung sedikit ntah faktor budaya atau enggan hadir itu ada sebab akibat ataupun sebatas alesan, namun ngomongin sebuah acara yang notabenya hajat bersama ( Terstruktur kepanitiaan ) menurut sudut pandang saya pokok yang di butuhkan sukses atau tidaknya acara adalah komunikasi dan informasi.
Mengingat pentingnya dua hal tersebut di atas berfungsi sebagai peredam munculnya sebuah anggapan yang negatif antar personil panpel atau pengurus berawal terkadang salah persepsi hingga nuduh sana sini di perkuat dengan opini negatif walhasil yang di gunakan ego sendiri bisa jadi karena sakit hati hihihi.
Muncul sebuah PO (Peraturan Organisasi ) dengan adanya denda sanksi berawal karena pentingnya kita duduk bareng bermusyawarah dalam mencari solusi untuk menyelesaikan tugas bersama.
Ilustrasi denda gak usah pake dalil dan hadist dah, peraturan naik sepeda motor wajib pake helm kalo gak pake helm kena tilang atau denda tapi terbiasa pake helm gak kena denda tuh hehehe.
Sayyidina Ali berkata " Tidak ada seorang pun yang rusak karena musyawarah ".
Pabila tidak ada kepentingan yang urgend and kalau ada tugas yang bentrok jangan lupa komunikasi dan informasi dan terus cari informasi biar gak salah persepsi yang berakibat menggunakan ego sendiri beresiko sakit hati, takutnya jadi gak tau diri hehehe peace...
Di tunggu season pertemuan berikutnya siapkan konsep pertemuan, sampaikan dengan lugas, pabila belum faham tugas masing-masing tanyakan.
Yuk ah hadir rapat buang semua anggapan negatif al muslim ahul muslim aku dan kamu saudara. Jangan lupa
Salam Ngopi ☕ Nusantara 😍😅🙏🏻
20.07.2019
Komentar