PEMANTIK DALAM PERGERAKAN (Part 4)_Rokhmat




PEMANTIK DALAM PERGERAKAN
Menghadapi Kritikan 
(PART 4)

Oleh : Rokhmat

Sayidina Ali berkata "Tidak ada seorang pun yang rusak karena musyawarah "
Topik obrolan masih melanjutkan episode sebelumnya terkait menghadapi kritikan, untuk menyikapi seseorang yang kritis  sudah saya uraikan episode sebelumnya yaitu " fahami maksud isi dari kritikan ". Selanjutnya yang kedua yaitu " dengarkan  secara serius dan aktif perlihatkan sikap yang santun dan menyenangkan " , jangan sergah uraiannya terlebih di saut dengan sanggahan yang ketus dengan mimik wajah dan sikap terkesan menganggap remeh atau mentang-mentang personil tersebut hanya sebatas anggota atau junior nex .

Orang di kategorikan tiga macam  : " Satu orang utuh, setengah orang dan orang tak berarti . Orang utuh yaitu Orang yang peduli, respek , kritis dengan pendapat benar dan senang bermusyawarah, Orang setengah hati yaitu orang yang mempunyai pendapat benar tapi tidak mau bermusyawarah atau orang yang tidak mempunyai pendapat tapi mau ikut bermusyawarah, Orang yang tak berati yaitu orang yang tak punya pendapat dan lagi tidak mau ikut bermusyawarah "

Perlu di sadari bersama personil atau peserta rapat yang hadir yang dimana anggota rapat diminta mengutarakan sebuah pendapat, kritik atau saran sudah meluangkan waktu dan pemikiran dan moral bukan serta merta untuk merobohkan bangunan struktur justru memperkuat struktur. Mengingat tulisan di atas terkait pembagian kategori orang walhasil orang kritis, mempunyai pendapat dan aktif di dalam forum tapat adalah bagian dari orang yang utuh. Poin berikutnya untuk menghadapi yang kritis yaitu.

"Jangan Ragu Mengajukan Pertanyaan " tentunya pertanyaan yang di ajuka dengan santun dan bukan pertanyaan yang lebih cenderung tendensius ( Menuntut jawaban yang menyusahkan ) dengan maksud mempertahankan pendapat egonya sendiri.

Anda tidak harus hanya diam dan mendengarkan semua kritikan yang dilontarkan pihak lain. Jangan duduk manis dengan tangan bersilang di dada saat mendengarkan kritikan. Tapi segera ajukan pertanyaan mengenai poin-poin yang ada di dalam kritikan ataupun opsi dari peserta rapat tersebut, dengan memperlihatkan action menulis di papan tulis dari uraian masalah, opsi, serta saran solusi dengan mencantumkan nama atau pic pemberi kritikan dan saran.

Ambil contoh, peserta meeting meminta Anda untuk mengubah susunan slide yang akan digunakan untuk presentasi kepada peserta rapat. Jangan ragu untuk menanyakan alasan apa yang membuat atasan, pengurus atau peserta rapat Anda meminta hal tersebut. Anda harus yakin bahwa perubahan tersebut bisa memberi dampak positif terhadap pekerjaan Anda atau team divisi.

Sebelum mengajukan pertanyaan kepada peserta atau anggota yang kritis, pastikan Anda tengah berada dalam sebuah situasi diskusi yang sehat ( terkontrol emosi ) Sehingga semua pihak yang terlibat akan punya tujuan yang sama, yaitu menghasilkan sebuah progresif hasil kinerja terbaik yang mampu menarik hati dan memberi kemanfaatan yang di bawa oleh para peserta atau masyarakat.

Mengajukan pertanyaan merupakan cara menghadapi kritikan yang akan memberi hasil positif bagi Anda. Sehingga Anda pun lebih paham dan bisa melakukan perbaikan secara lebih maksimal. Dengan mengajukan  pertanyaan, Anda akan terlihat lebih serius dalam upaya menyelesaikan tugas yang diemban, sekaligus bisa memanfaatkan masukan tersebut sebagai alat bantu memperbaiki hasil pekerjaan Anda dan team organisasi.

Selanjutnya langkah berikutnya menghadapi kritikan yaitu dengan " Simpulkan dan Ungkapkan ". Setelah dirasa cukup mendengarkan semua kritikan yang ditujukan kepada Anda, kini saatnya untuk menarik kesimpulan.

Ini sekaligus menunjukkan bahwa Anda sudah mengerti isi dari kritikan peserta rapat. Dengan demikian, Anda bisa lebih mudah menerapkannya dalam pekerjaan atau tugas Anda menjalankan program kerja.

Profesionalisme Anda akan terlihat ketika mampu menarik kesimpulan dari kritikan-kritikan yang masuk. Para pengkritik yang tidak lain adalah rekan pengurus atau anggota akan lebih menghargai Anda sebagai team work. Di mata atasan atau pimpinan organisasi, Anda pun akan terlihat sebagai sosok yang kooperatif dan mampu bekerja sebagai sebuah tim.

Tak cukup hanya menarik kesimpulan, Anda pun harus mengungkapkannya di hadapan para pengkritik. Ini untuk meyakinkan Anda bahwa mereka pun sudah bisa menangkap perubahan yang akan Anda lakukan. Jangan sampai ada salah pengertian yang berujung dengan kritikan baru yang tak kalah pedas.

Mengungkapkan kesimpulan akan membuat Anda lebih yakin dalam membuat perubahan. Pun memastikan bahwa semua masukan yang ada sudah diakomodir sesuai porsinya.
Bersambung...

Salam Ngopi Nusantara

#Mahasiswa STAIHAS Cikarang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hymne STAI HAS

Berkah Sowan ke Kyai

STAIHAS Selenggarakan Workshop LITERASI bersama AMPLI