FILOSOFI MUDIK (Presfektif Orang Jawa)




Oleh : Ahmad ardiansyah
(Mahasiswa STAI HAS Semester 7 PAI Exsekitif)


        Menurut orang Jawa, Filosofi mudik merupakan  tradisi yang setiap tahun ada khususnya di negara indonesia. kita biasanya hanya tau bahwa mudik adalah tradisi sebelum lebaran berangkat kekampung halaman untuk bersilaturahmi kepada sanak saudara ataupun orang tua yang mana seseorang merantau diluar kota.

Menurut orang jawa meyakini ada makna penting dibalik mudik kekampung halaman, yaitu pertama, orang yang merantau dari kampung halamanya keluar kota itu ibarat manusia secara fitroh awalnya berada dialam ruh, yang mana manusia ketika dilahirkan kealam dunia untuk melakukan perjalanan menuju akhirat (ad-dunia majroatul akhiroh), ini sama saja mudik dari alam ruh kealam dunia lalu kealam akhirat.

       Semasa transisi dari alam ruh kealam dunia manusia pastinya berhadapan dengan jalan atau proses kembali menuju kampung halamannya yaitu akhirat, dimana ketika manusia dialam dunia ini di ibaratkan ( Merantau ke luar kota).

Rata-rata tradisi para perantau baik itu bujangan, perawan atau orang yang baru menikah kebanyakan mereka merantau keluar kota, makanya tak aneh bila kita temui di setiap kota  banyak komunitas dari berbagai daerah,  termasuk penulis sendiri berasal dari daerah jawa tengah. maka jangan heran bila kota-kota disesaki oleh orang pendatang apalagi jawa mendominasi hehehe.


Mengapa merantau lalu mudik,? disnilah fase perubahan, notabenenya sesorang yang akan merantau ingin melakukan perubahan diri, keadaan, kelayakan, kemapanan ataupun kesuksesan dan biasanya orang yang merantau hanya bermodal harapan dan keyakinan suatu saat pulang kekampung halamanya bisa berhasil, sukses, mapan, dan mengubah nasibnya.

Jadi filosofi mudik adalah seseorang yang merantau ibaratkan mereka yang berpindah dari alam ruh kealam dunia, lalu berpulang kekampung halamannya yaitu ibartkan  berpulang keakhirat. berpulang keakhirat tentunya selama kita berada dialam ruh dalam keadaan bersih dan pulangnyapun harus sama dengan keadaan seperti awal.

nahh," aketika orang hilir  mudik pasti berharap ada perubahan kabar baik secara pinangsial ataupun material bisa berbagi, membahagiakan diri sendri ataupun keluarga, filosofinya ketika kita pulang keakhirat haruslah mempunyai kesiapan bekal amal sholeh, amal kebaikan yang kita dapatkan dari alam dunia untuk amal diri sendri, supaya mempersiapkan bekal perjalanan abadi (akhirat).

ini adalah sedikit cerita budaya orang jawa sekaligus tradisi mudik kekampung halamannya.

dan penulis mengingatkan kepada yang  akan melakukan perjalanan mudik ataupun yang sedang dalam perjalanan, berhati-hatilah ketika berkendara, jangan lupa sebelum berangkat chek kesiapan barang-barang bawaan, jangan lupa membaca doa agar selamat sampai tujuan, dan nikmatillah setiap perjalanan senyaman mungkin.


Risalah Bumi
Cikarang-Rembang 30 Mei 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hymne STAI HAS

Berkah Sowan ke Kyai

STAIHAS Selenggarakan Workshop LITERASI bersama AMPLI