KARYA MAHASISWA STAI HAS "SAJAK SANG PENDOSA"
SAJAK SANG PENDOSA I
Oleh : Fajar Chaidir Q.A
Ya Tuhan
Aku selalu bersembunyi di balik ampunan
Dan lari, pada janji-janji pengadzaban
Dan lari, pada janji-janji pengadzaban
Ya Tuhan
Aku selalu mencari-cari sifat Rahman
lalu menjauh dari rasa kesyukuran
Saat aku disentuh pesakitan
Aku bilang kau tak kasihan
Padahal, dalam pesakitan
Kau jaga aku dari dosa-dosa rutinan
Aku, memang pendosa tak ada duanya!
Saat Kau berkata tentang kemunafikan
Aku mungkin pernah mengerjakan
Di kala aku diberikan kewajiban
Aku mencari-cari alasan
Bahwa Engkau: "Sang Pemberi Ampunan"
Aku mencari-cari alasan
Bahwa Engkau: "Sang Pemberi Ampunan"
Saat aku melakukan Ibadah
Aku tahu, Kau yang menilainya
Tapi mengapa, aku masih senang Ibadahku diketahui sesama?
Dan dengan ibadahku itu, aku menilai-nilai Ibadah manusia lainnya
Aku tahu, Kau yang menilainya
Tapi mengapa, aku masih senang Ibadahku diketahui sesama?
Dan dengan ibadahku itu, aku menilai-nilai Ibadah manusia lainnya
Aku memang pendosa tak ada lawannya!
Di waktu aku, melakukan kejahatan
Aku masih mengharapkan surga yang penuh kenikmatan
Padahal akalku tahu, bahwa kejahatan pasti neraka sebagai balasan
Tapi, aku lebih yakin, bahwa Engkau jauh melampaui setiap pikiran insan
Padahal akalku tahu, bahwa kejahatan pasti neraka sebagai balasan
Tapi, aku lebih yakin, bahwa Engkau jauh melampaui setiap pikiran insan
Aku bersujud padaMu, menempelkan kepala di tanah
Tetapi sikapku masih melangit, mengangkasa
Padahal, aku tahu, hanya Kaulah yang Maha Tinggi
Tetapi sikapku masih melangit, mengangkasa
Padahal, aku tahu, hanya Kaulah yang Maha Tinggi
Tuhan, aku sang pendosa yang utama!
Aku tahu, namaMu adalah di atas kesucian
Tapi, seringkali namaMu ku perjualbelikan
Hanya demi mencari manusia yang mendengarkan
dan kunimkati, namaMu untuk haus kekuasaan
Tapi, seringkali namaMu ku perjualbelikan
Hanya demi mencari manusia yang mendengarkan
dan kunimkati, namaMu untuk haus kekuasaan
Saat aku mengerti hidup ini hanya sementara
Aku banyak melakukan yang sia-sia
Seolah-olah hidup abadi di dalam dunia
Aku banyak melakukan yang sia-sia
Seolah-olah hidup abadi di dalam dunia
Saat aku tahu Kau dalam kegaiban
Aku paksa-paksa kau kelihatan
Agar aku cepat ditolong dan dalam keselamatan
Menunjukkan ma'unah dan pertolingan
Pada diriku saat berada dalam ancaman
Aku paksa-paksa kau kelihatan
Agar aku cepat ditolong dan dalam keselamatan
Menunjukkan ma'unah dan pertolingan
Pada diriku saat berada dalam ancaman
Saat aku tahu, alam adalah tanda kau kuasa
Aku kau titipkan bumi dan seisinya
Ku rusak bumi dan semesta
Hanya demi kenyang perut semata
Jelas bumi akan membalasnya
Dan aku mengorbankan banyak nyawa
Dengan terjadinya bencana
Aku kau titipkan bumi dan seisinya
Ku rusak bumi dan semesta
Hanya demi kenyang perut semata
Jelas bumi akan membalasnya
Dan aku mengorbankan banyak nyawa
Dengan terjadinya bencana
Akan tetapi, aku lumpuh
Aku dalam kebingungan yang sungguh
Maka, dengan dosa-dosa: aku mengharap hidup bahagia
Aku dalam kebingungan yang sungguh
Maka, dengan dosa-dosa: aku mengharap hidup bahagia
Tuhan, maafkan aku yang hina
Aku tahu Kau maha mengetahui segalanya
Tapi aku bersajak, seolah yang paling bisa
Aku tahu Kau maha mengetahui segalanya
Tapi aku bersajak, seolah yang paling bisa
Saat aku mendoa memohon semua
Aku tak punya apa-apa sebagai bukti seorang hamba
Tetapi aku punya dosa-dosa
Dan modal itulah yang akan kubawa
Untuk meminta ampunanMu yang teramat berharga
Aku tak punya apa-apa sebagai bukti seorang hamba
Tetapi aku punya dosa-dosa
Dan modal itulah yang akan kubawa
Untuk meminta ampunanMu yang teramat berharga
Tuhan, maafkan aku yang juara
Dalam sayembara melakukan dosa
Dalam sayembara melakukan dosa
Bekasi, 12 Desember 2017
Komentar