KASIDAH RASUL AHIR ZAMAN


Oleh: F. Chaidir Qurrota A'yun

Bayiku dikasihi ayahku,Sedangkan Tuan yang mulia,Ayah telah dipanggil kepangkuanNya.Aku dimanja ibuku,Sedangkan Tuan yang mulia,
Ibu telah berpulang juga saat usia belum remaja.
Saat aku bisa berpegang pada orang-orang tercinta,
Tuan hanya sekejap mata merasa.
Kakek Tuan, berpulang kerahmatNya.
Paman Tuan yang penyayang,
Istri Tuan, yang tersayang, pergi ke Ilahi, waktu tuan berjuang.
Tuan ditempa kesedihan dalam masa-masa manja.
Beginilah Takdir bagi para utusan Tuhan di dunia.
Mengapa, kesedihan menjadi jalan hidup Tuan?
Dan kami bahagia di fatamorgana keduniawian?
aku membaca kasidah Tuan,
Dengan hati yang penuh keta'ziman.
Semoga Shalawat salam selalu tercurahkan, Atas Tuan,
Sahabat Tuan, Istri-istri Tuan, Dan keturunan Tuan.
Dan Tuhan yang Maha Rahman, Malaikat yang ribuan, Memuliakan nama Tuan dalam Qur'an.
Qur'an yang kalam Tuhan. nama Tuan akan mengabadi sepanjang zaman,
Meskipun diterpa badai kebencian.karena Tuan, memang membawa kasih-sayang bagi seluruh ciptaan.
Tuan satukan mereka pada perdebatan,
Memindahkan bebatuan.
Tuan damaikan suku yang lama bermusuhan dengan penuh kebijaksanaan.
Pantaslah Tuan mendapatkan,Gelar Al-amin yang bermakna kepercayaan.
Tuan membangun negara Madinah,
Dengan hukum yang berkeadilan,
Tanpa memandang keyakinan.
Tuan memimpin dengan rasa kemanusiaan,
Tuan sering duduk dengan orang lemah dan dilanda kemiskinan.
Tuan pengubah Peradaban,
Hanya 23 tahun perjuangan.
Lalu aku dan kami, bagaimana?
Kami katanya mengikuti Tuan,
Tapi penuh atas fanatisme golongan!
Hukum-hukum tak lepas dari kepentingan,
tokoh pemimpin banyak yang terkena kasus pencurian.
Banyak yang lupa pada kemanusiaan,.
Apalagi, duduk bersama melihat penderitaan,
Kaum lemah, yang butuh pertolongan.mengapa kami lupa pada Tuan?
Mengapa kami dikendarai nafsu yang membawa keburukan?
Meski begini kami, Tuan tetap bersabda:"Jika keburukan yang kalian perlihatkan,
Maka aku akan memohonkan ampunan" Sungguh, hujan pun tak mampu melukiskan,
Air mata bahagiaku atas kecintaan.
Semoga Solawat tetap terucapkan,
Di bibir kami, yang kadang-kadang penuh kemunafikan.
Siapa lagi yang mampu menandingi Tuan dalam pergerakan?
Revolusi yang mana, yang mengalami kegagalan?Filosuf abad renaisans dan kemodernan,
Hanya jago berfikir tanpa tindakan,
Tidak seperti yang Tuan lakukan.ada lagi yang paling penuh pelajaran,
Saat ajal Tuan yang penuh kesedihan,
Tuan masih bersabda:"Umat saya, Umat saya, Umat saya"
Tuan meninggalkan harta yang tak ada habisnya,
Tentang dua perkara:Hadits dan KalamNya.
Aku ucap kasidah tentang riwayat,
Maka angin besar bershalawat,
Aku tulis kasidah riwayat,
Maka hujan ikut melihat.
Aku terharu, Dan langit ikut menangis tersedu-sedu.Hari ini, harimu, Tuan,
Semoga hatiku tetap dalam iman, hari ini, harimu, Tuan,
Di langit mendengung trilyunan shalawatan.
Hari ini, harimu, Tuan,
Berilah kami pertolongan di akhir zaman.

Bekasi, 1 Desember 2017

(Robiul Awal kelahiran)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hymne STAI HAS

Berkah Sowan ke Kyai

STAIHAS Selenggarakan Workshop LITERASI bersama AMPLI