SEKOLAHKU TAK BERGUNA
Oleh: F. Chaidir Qurrota A'yun
Aku sekolah dengan pulpen dan buku,
Sedangkan di pabrik, aku pegang mesin dan besi yang menderu.
Sedangkan di pabrik, aku pegang mesin dan besi yang menderu.
Aku sekolah jurusan teknik industri ,
Sedangkan sejak kecil, aku menyukai musik dan puisi.
Sedangkan sejak kecil, aku menyukai musik dan puisi.
Kata guruku: manusia adalah merdeka.
Tapi aku lihat, banyak buruh dibayar murah.
Terpaksa menerima, karena takut di PHK.
Tapi aku lihat, banyak buruh dibayar murah.
Terpaksa menerima, karena takut di PHK.
Saat lulus sekolah,
Aku disematkan kertas ijazah.
Dan sekarang ijazahku sering tak laku,
Bersama riwayat hidup dan kartu dalam map coklat.
Sebab nilai dan umurku ada di batas darurat.
Aku disematkan kertas ijazah.
Dan sekarang ijazahku sering tak laku,
Bersama riwayat hidup dan kartu dalam map coklat.
Sebab nilai dan umurku ada di batas darurat.
Aku diajarkan untuk pintar matematika, kimia dan fisika,
Jika aku tak bisa, maka aku akan terhina,
Dan di mata guruku, jadi nomor dua.
Jika aku tak bisa, maka aku akan terhina,
Dan di mata guruku, jadi nomor dua.
Aku sekolah dua belas tahun lamanya,
Namun, tak mampu jadi alat penyelesaian persoalan,
Untuk berjalannya kehidupan.
Namun, tak mampu jadi alat penyelesaian persoalan,
Untuk berjalannya kehidupan.
Kasihan Ayahku,
Betapa besarnya ongkos hidup dan sekolah,
Tapi tak seratus ribu juga, tak mampu kuberikan padanya.
Betapa besarnya ongkos hidup dan sekolah,
Tapi tak seratus ribu juga, tak mampu kuberikan padanya.
Komentar