LINGKUNGAN HIDUP YANG TAK LAGI DIBERI HIDUP


Ilustrsi: www.google.com
Telah ada padanya (lingkungan) untuk menyokong hajat hidup manusia sebagai rahmat Tuhan yang tak terelakan. Pantaslah bila tuhan juga menunjuk manusia sebagai keterwakilannya yg dalam salah satu tugasnya ialah menjaga alam/ lingkungan ini sebagai sarana berkehidupan.



Tulisan ini sebagai tumpahan gusar hati atas maraknya pemberitaan maraknya lingkungan yang kerap menyerang manusia dengan berbagai bencana. Apakah karena tuhan murka? Entahlah. Yang aku tahu adalah; manusia akan mendapatkan atas apa yg  dilakukannya. Terlebih oleh mereka yang ABAI.



Alam/ lingkungan yang telah banyak MEMBERI kehidupan, namun sering terabaikan oleh manusia dalam manjaga KESEIMBANGAN serta MENJAGANYA.



Mungkin sudah tipikal dasarnya manusia yang berupa tamak, mudah lupa ketika telah dapat, tak melakukan ketika sudah ada sebagian kecil yg melakukan.



Apakah benar demikian ??? Entahlah, lebih baik kita tanyakan saja pada diri kita masing-masing. Tak perlu skala yg luas, kita pada tataran sempit saja yakni rumah kita.



1. Berapa kilokah sampah yg dihasilakan rumah kita?

2. jenis sampah apa saja yang kita hasilkan?

3. diapakan & dikemanakan sampah2 tersebut?

4. apakah cara itu sudah benar?

5. Bagaimanakah dengan tetangga kita yg lain?



Bila jawabannya untuk SATU HARI, maka BAYANGKAN berapa kilo sampah dalam SATU TAHUN dari RUMAH ANDA kemudian DIKALIKAN jumlah rumah tangga yg ada di daerah anda.



*BERAPA  kilogram sampah yang dihasilan?

*Lantas DIAPAKAN sampah2 tersebut?

*BAGAIMANA efek jangka panjangnya disaat anak cucu kita hidup, namun kita telah wafat?



Dan dalam rumah kita ternyata, tak hanya sampah yang menjadi limbah rumah tangga, adapula air bekas mandi, mencuci, kakus, gas, dsb. KEMANAKAH itu akhirnya ????



PIKIRKAN, RENUNGKAN & JAWABLAH  oleh nurani baik kita...!!!



Benar.... dijajaran kata ini tak ada acuan data yg faktual, karena bukan bermaksud untuk membeberkan benar/ salah melalui fakta yg ditopang data. Ini hanya kolom untuk merefleksi diri sahaja dalam halnya berkehidupam dilingkungan yg memberi hidup.



Selebihnya ada pada TINDAKAN NYATA kita baik personal maupun kolektif guna MENJAGA KESEIMBANGAN ALAM LINGKUNGAN HIDUP SEKITAR KITA.



Mari kita MULAI....!!!!



SELAMAT HARI LINGKUNGAN HIDUP DUNIA. 05 Juni 2017



Kab. Bekasi, 05 Juni 2017

Eman Sulaeman (Aldo), Alumni STAI Haji Agus Salim


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hymne STAI HAS

Berkah Sowan ke Kyai

STAIHAS Selenggarakan Workshop LITERASI bersama AMPLI