Bagi warga Nahdliyin, “sowan” ke Kyai bukanlah sekedar bertamu biasa. Ini adalah “pisowanan istimewa”. Pada momen itulah santri biasanya minta doa kepada sang kyai, sebelum akhirnya pamit minta undur diri, sambil mencium tangan beliau, kadang dengan sengaja bawaan tentengan gula, teh, kopi rokok atau menyelipkan amplop. Isinya bervariasi: bisa hanya dua puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu peramplop. Bagi seorang santri, memberi amplop atau tentengan adalah “a token of respect”, tanda penghormatan kepada kyai. Ini tak ada kaitannya dengan gratifikasi. Ini adalah praktik kultural yang menandakan adanya ikatan batin antara guru dan murid. Dengan memberikan tentengan atau amplop itu, seorang santri berharap mendapatkan berkah, tetapi lebih dari itu dia juga ingin memperkuat terus ikatan batin antara dirinya dan sang guru. Seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah saw bahwa bersilaturrahim dapat menjadikan umur dan rezeki bertambah panjang. Sowan biasa dilakukan oleh sant...
Komentar
Aamin.. semoga kta dapat mengikuti jejak nya